- ·
Dapat
membuat dan mensimulasikan TUGAS SENSOR FISIKA berupa RANGKAIAN KEAMANAN RUMAH menggunakan PIR DAN MAGNETIC REED SWITCH.
- ·
Dapat
memahami TEORI dan PRINSIP KERJA dari RANGKAIAN RANGKAIAN KEAMANAN RUMAH
- · Dapat membuat dan mensimulasikan TUGAS SENSOR FISIKA berupa RANGKAIAN KEAMANAN RUMAH menggunakan PIR DAN MAGNETIC REED SWITCH.
- · Dapat memahami TEORI dan PRINSIP KERJA dari RANGKAIAN RANGKAIAN KEAMANAN RUMAH
1. Voltmeter DC
Voltmeter
adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besar tegangan
listrik yang ada dalam sebuah rangkaian listrik.
2. Baterai
Baterai merupakan
suatu komponen elektronika yang digunakan sebagai sumber tegangan pada
rangkaian.
Konfigurasi pin :
Spesifikasi :
3. Power supply
Power
supply atau catu daya adalah suatu alt listrik yang dapat menyediakan energi
listrik untuk perangkat listrik maupun elektronika lainnya.Bahan :
4. Resistor
Resistor berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran
listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika.
Spesifikasi :
10k (2 buah)
20k (2 buah)
150 (1 buah)
5. Transistor BC548
Transistor
adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus
dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Konfigurasi Pin :
Spesifikasi :
Komponen Input :
6. Sensor PIR
Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive
Infra Red merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran
sinar infra merah dari suatu object.
Konfigurasi Pin :
7. Sensor Magnetic Reed Switch
Pengertian Reed switch secara umum merupakan
sensor elektrik yang dioperasikan dengan memanfaatkan medan magnet sebagai
pengubah kondisinya. Atau secara ringkas disebut sensor magnet karena akan
aktif jika terkena lempengan magnet.
Konfigurasi Pin :
Spesifikasi :
- Operating Voltage: 3.3V to 5V DC
- Output format: Digital switching output ( 0 and 1 )
- LEDs indicating output and power
- PCB Size: 32mm x 14mm
- LM393 based design
- Easy to use with Microcontrollers or even with normal Digital/Analog IC
Grafik Respon :
8. Push button
Push Button adalah saklar yang berupa tombol dan berfungsi sebagai pemutus atau penyambung arus listrik dari sumber arus ke beban listrik.
Komponen Output :
9. Led
LED berfungsi sebagai lampu indikator.
Datasheet LED
10. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan
secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang
terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Konfigurasi Pin :
Spesifikasi:
11. Buzzer
Bel atau
penyuara bip adalah perangkat sinyal audio, yang mungkin mekanis,
elektromekanis, atau piezoelektrik. Penggunaan umum dari bel dan bip termasuk
perangkat alarm, pengatur waktu, dan konfirmasi masukan pengguna seperti klik
mouse atau penekanan tombol.
Konfigurasi Pin :
Spesifikasi :
Komponen Lainnya :
12. Ground
3. DASAR TEORI [kembali]
- Resistor
Resistor adalah komponen elektronika
yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir
dalam suatu rangkain elektronika.
- Transistor
Transistor
adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan
semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai
basis, kolektor, dan emitor.
1. Emitor
(E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
2. Kolektor
(C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam
transistor.
3. Basis
(B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari
transistor melalui kolektor.
Berfungsi sebagai
penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi
tegangan, dan modulasi sinyal.
Selain itu,
transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian
elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai
titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum
dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan
kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan
saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga
tidak ada arus dari kolektor ke emitor.
Grafik Titik Saturasi Pada Daerah Kerja Transistor
Grafik Titik Saturasi Pada Garis Beban Transistor
Datasheet Transistor BC548 dan BC547
- Rangkaian Pembagi tegangan
Pembagi Tegangan adalah suatu rangkaian sederhana
yang mengubah tegangan besar menjadi tegangan yang lebih kecil. Fungsi dari
Pembagi Tegangan ini di Rangkaian Elektronika adalah untuk membagi Tegangan
Input menjadi satu atau beberapa Tegangan Output yang diperlukan oleh Komponen
lainnya didalam Rangkaian. Hanya dengan menggunakan dua buah Resistor atau
lebih dan Tegangan Input, kita telah mampu membuat sebuah rangkaian pembagi
tegangan yang sederhana.Pada dasarnya, Rangkaian Pembagi Tegangan terdiri dari
dua buah resistor yang dirangkai secara Seri.
- Sensor Magnetic Reed Switch
Sensor magnet adalah sensor
yang mudah terpengaruh dan peka terhadap medan magnet kemudian memberikan
perubahan kondisi output. Prinsip kerja Sensor magnet yaitu akan aktif ketika
konduktor mempengaruhi medan magnet, sehingga magnet tersebut tertolak atau tertarik
sesuai dengan pengaruh konduktor yang diberikan.
Prinsip Sensor Magnet :
Sensor Magnet adalah berdasarkan Hukum Faraday dimana apabila sebuah
penghantar memotong suatu medan magnet maka pada kedua ujung penghantar
tersebut akan menimbulkan Gaya Gerak Listrik (GGL)) atau Electromagnetic Force
(Emf). Besaran Emf tersebut adalah tergantung kepada kuat medan magnet
dan kecepatan pemotongan. Apabila Sensor tersebut menerima getaran maka
batang magnet tersebut akan ikut bergetar dan medan magnet tersebut akan
terpotong-potong oleh gulungan kawat sehingga kedua ujung gulungan kawat
tersebut akan menimbulkan tegangan.
Sensor Magnet adalah
Alat yang akan terpengaruh Medan Magnet dan akan memberikan perubahan kondisi
pada keluaran, seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan
oleh adanya medan magnet disekitarnya.
Reed
switch adalah saklar listrik dioperasikan oleh medan magnet switch terdiri dari dua kawat feromagnetik nikel-besi dan pisau kontak berbentuk khusus (buluh) diposisikan dalam kapsul kaca tertutup rapat dengan celah dan dalam pelindung.
Reed switch dapat
dioperasikan dengan menggunakan medan magnet yang
dihasilkan oleh salah satu magnet permanen arus pembawa coil.
- LED
LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari Semikonduktor. Cara
kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu
kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan
cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke
Katoda.
Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P)
menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan
berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang
bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole
akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
Tegangan Maju LED
- Push Button
Push-Button termasuk momentary-contact switch karena mengandalkan pegas untuk terjadi posisi tekan ataupun lepas.
Simbol
Terdapat dua konfigurasi pada Push-Button Switch (gambar 4.3) yaitu Normally open (NO) dan Normally Closed. Normally Open artinya switch akan tetap terbuka sampai di tekan, Normally Closed artinya pada kondisi tidak di tekan switch dalam keadaan tertutup jika ditekan baru akan terbuka.
- Buzzer
Buzzer listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara.
Simbol
Buzzer
dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi kisaran 1-5 KHz
hingga 100 KHz untuk aplikasi ultrasound. Tegangan operasional buzzer
yang umumnya berkisar 3-12 V.
Cara Kerja Buzzer
Tegangan
Listrik yang mengalir ke buzzer akan menyebabkan gerakan mekanis,
gerakan tersebut akan diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat
didengar oleh manusia.
- Relay
Relay
merupakan komponen elektronika berupa saklar atau swirch elektrik yang
dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu
Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch).
Komponen elektronika ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk
menggerakan saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power)
dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Berikut
adalah simbol dari komponen relay.
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
Gambar dari bagian-bagian relay
Terdapat besi
atau yang disebut dengan nama iron core dililit oleh sebuah kumparan
yang berfungsi sebagai pengendali. Sehingga ketika kumparan coil
diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet. Gaya
tersebut selanjutnya akan menarik armature untuk pindah posisi dari
normally close ke normally open. Dengan demikian saklar menjadi pada
posisi baru normally open yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika
armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada
posisi awal, yaitu normally close.
Fitur:
1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V
2. Arus pemicu 70mA
3. Maksimum beban AC 10A @ 250/125V
4. Maksimum baban DC 10A @ 30/28V
5. Switching maksimum 300 operasi/menit Datasheet Relay :
- Sensor PIR
Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a. Lensa Fresnel
Lensa Fresnel
pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang
memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa
Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas
parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi
persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah
ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna
dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar
terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan diseluruh
lebar berkas cahaya.
b. IR
Filter
IR Filter dimodul
sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8
sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh
manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat
dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia
saja.
c.
Pyroelectric Sensor
Seperti tubuh
manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32˚C, yang merupakan suhu panas yang
khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang
kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR
ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida,
caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa
menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa
energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena
adanya energi panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut. Prosesnya hampir
sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar
cell.
d.
Amplifier
Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang
masuk pada material pyroelectric.
e. Komparator
Setelah dikuatkan
oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh komparator sehingga
mengahasilkan output.
Pada grafik tersebut ; (a) Arah yang berbeda
mengasilkan tegangan yang bermuatan berbeda ; (b) Semakin dekat jarak objek
terhadap sensor PIR, maka semakin besar tegangan output yang dihasilkan ; (c)
Semakin cepat objek bergerak, maka semakin cepat terdeteksi oleh sensor PIR
karena infrared yang ditimbulkan dengan lebih cepat oleh objek semakin mudah
dideteksi oleh PIR, namun semakin sedikit juga waktu yang dibutuhkan karena
sudah diluar jangkauan sensor PIR.
Grafik Respon :
Dari grafik, didapatkan bahwa suhu
juga mempengaruhi seberapa jauh PIR dapat mendeteksi adanya infrared dimana
semakin tinggi suhu disekitar maka semakin pendek jarak yang bisa diukur oleh
PIR.
3. Dasar Teori [Kembali]
Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang biasa digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada dalam sebuah rangkaian listrik.
Baterai merupakan suatu komponen elektronika yang digunakan sebagai sumber tegangan pada rangkaian.
Power supply atau catu daya adalah suatu alt listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk perangkat listrik maupun elektronika lainnya.
Bahan :
4. Resistor
Resistor berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika.
Spesifikasi :
10k (2 buah)
20k (2 buah)
150 (1 buah)
5. Transistor BC548
Spesifikasi :
Komponen Input :
6. Sensor PIR
Sensor PIR atau disebut juga dengan Passive Infra Red merupakan sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu object.
Konfigurasi Pin :
7. Sensor Magnetic Reed Switch
Pengertian Reed switch secara umum merupakan sensor elektrik yang dioperasikan dengan memanfaatkan medan magnet sebagai pengubah kondisinya. Atau secara ringkas disebut sensor magnet karena akan aktif jika terkena lempengan magnet.
Konfigurasi Pin :
Spesifikasi :
- Operating Voltage: 3.3V to 5V DC
- Output format: Digital switching output ( 0 and 1 )
- LEDs indicating output and power
- PCB Size: 32mm x 14mm
- LM393 based design
- Easy to use with Microcontrollers or even with normal Digital/Analog IC
8. Push button
Komponen Output :
9. Led
LED berfungsi sebagai lampu indikator.
Datasheet LED
10. Relay
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Konfigurasi Pin :
Spesifikasi:
11. Buzzer
Bel atau penyuara bip adalah perangkat sinyal audio, yang mungkin mekanis, elektromekanis, atau piezoelektrik. Penggunaan umum dari bel dan bip termasuk perangkat alarm, pengatur waktu, dan konfirmasi masukan pengguna seperti klik mouse atau penekanan tombol.
Konfigurasi Pin :
Komponen Lainnya :
12. Ground
3. DASAR TEORI [kembali]
- Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
- Transistor
Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.
1. Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
2. Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.
Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
Selain itu, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.
Grafik Titik Saturasi Pada Daerah Kerja Transistor
Grafik Titik Saturasi Pada Garis Beban Transistor
Datasheet Transistor BC548 dan BC547
- Rangkaian Pembagi tegangan
Pembagi Tegangan adalah suatu rangkaian sederhana yang mengubah tegangan besar menjadi tegangan yang lebih kecil. Fungsi dari Pembagi Tegangan ini di Rangkaian Elektronika adalah untuk membagi Tegangan Input menjadi satu atau beberapa Tegangan Output yang diperlukan oleh Komponen lainnya didalam Rangkaian. Hanya dengan menggunakan dua buah Resistor atau lebih dan Tegangan Input, kita telah mampu membuat sebuah rangkaian pembagi tegangan yang sederhana.Pada dasarnya, Rangkaian Pembagi Tegangan terdiri dari dua buah resistor yang dirangkai secara Seri.
- Sensor Magnetic Reed Switch
Sensor magnet adalah sensor yang mudah terpengaruh dan peka terhadap medan magnet kemudian memberikan perubahan kondisi output. Prinsip kerja Sensor magnet yaitu akan aktif ketika konduktor mempengaruhi medan magnet, sehingga magnet tersebut tertolak atau tertarik sesuai dengan pengaruh konduktor yang diberikan.
Sensor Magnet adalah Alat yang akan terpengaruh Medan Magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran, seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet disekitarnya.
Reed switch adalah saklar listrik dioperasikan oleh medan magnet switch terdiri dari dua kawat feromagnetik nikel-besi dan pisau kontak berbentuk khusus (buluh) diposisikan dalam kapsul kaca tertutup rapat dengan celah dan dalam pelindung.
Reed switch dapat dioperasikan dengan menggunakan medan magnet yang dihasilkan oleh salah satu magnet permanen arus pembawa coil.
- LED
Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
Tegangan Maju LED
- Push Button
Push-Button termasuk momentary-contact switch karena mengandalkan pegas untuk terjadi posisi tekan ataupun lepas.
Simbol
Terdapat dua konfigurasi pada Push-Button Switch (gambar 4.3) yaitu Normally open (NO) dan Normally Closed. Normally Open artinya switch akan tetap terbuka sampai di tekan, Normally Closed artinya pada kondisi tidak di tekan switch dalam keadaan tertutup jika ditekan baru akan terbuka.
- Push Button
- Buzzer
Buzzer listrik adalah sebuah komponen elektronika yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara.
Simbol
Buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan frekuensi kisaran 1-5 KHz hingga 100 KHz untuk aplikasi ultrasound. Tegangan operasional buzzer yang umumnya berkisar 3-12 V.
Cara Kerja Buzzer
Tegangan Listrik yang mengalir ke buzzer akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan tersebut akan diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh manusia.
- Relay
Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar atau swirch elektrik yang dioperasikan secara listrik dan terdiri dari 2 bagian utama yaitu Elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak Saklar/Switch). Komponen elektronika ini menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakan saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Berikut adalah simbol dari komponen relay.
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
1. Electromagnet (Coil)
2. Armature
3. Switch Contact Point (Saklar)
4. Spring
Gambar dari bagian-bagian relay
Terdapat besi atau yang disebut dengan nama iron core dililit oleh sebuah kumparan yang berfungsi sebagai pengendali. Sehingga ketika kumparan coil diberikan arus listrik maka akan menghasilkan gaya elektromagnet. Gaya tersebut selanjutnya akan menarik armature untuk pindah posisi dari normally close ke normally open. Dengan demikian saklar menjadi pada posisi baru normally open yang dapat menghantarkan arus listrik. Ketika armature sudah tidak dialiri arus listrik lagi maka ia akan kembali pada posisi awal, yaitu normally close.
Fitur:
1. Tegangan pemicu (tegangan kumparan) 5V
2. Arus pemicu 70mA
3. Maksimum beban AC 10A @ 250/125V
4. Maksimum baban DC 10A @ 30/28V
5. Switching maksimum 300 operasi/menit
- Sensor PIR
Sensor PIR terdiri dari beberapa bagian yaitu :
a. Lensa Fresnel
Lensa Fresnel pertama kali digunakan pada tahun 1980an. Digunakan sebagai lensa yang memfokuskan sinar pada lampu mercusuar. Penggunaan paling luas pada lensa Fresnel adalah pada lampu depan mobil, di mana mereka membiarkan berkas parallel secara kasar dari pemantul parabola dibentuk untuk memenuhi persyaratan pola sorotan utama. Namun kini, lensa Fresnel pada mobil telah ditiadakan diganti dengan lensa plain polikarbonat. Lensa Fresnel juga berguna dalam pembuatan film, tidak hanya karena kemampuannya untuk memfokuskan sinar terang, tetapi juga karena intensitas cahaya yang relative konstan diseluruh lebar berkas cahaya.
b. IR Filter
IR Filter dimodul sensor PIR ini mampu menyaring panjang gelombang sinar infrared pasif antara 8 sampai 14 mikrometer, sehingga panjang gelombang yang dihasilkan dari tubuh manusia yang berkisar antara 9 sampai 10 mikrometer ini saja yang dapat dideteksi oleh sensor. Sehingga Sensor PIR hanya bereaksi pada tubuh manusia saja.
c. Pyroelectric Sensor
Seperti tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira 32˚C, yang merupakan suhu panas yang khas yang terdapat pada lingkungan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa menghasilkan arus listrik? Karena pancaran sinar inframerah pasif ini membawa energi panas. Material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi panas yang dibawa oleh infrared pasif tersebut. Prosesnya hampir sama seperti arus listrik yang terbentuk ketika sinar matahari mengenai solar cell.
d. Amplifier
Sebuah sirkuit amplifier yang ada menguatkan arus yang masuk pada material pyroelectric.
e. Komparator
Setelah dikuatkan oleh amplifier kemudian arus dibandingkan oleh komparator sehingga mengahasilkan output.
Pada grafik tersebut ; (a) Arah yang berbeda mengasilkan tegangan yang bermuatan berbeda ; (b) Semakin dekat jarak objek terhadap sensor PIR, maka semakin besar tegangan output yang dihasilkan ; (c) Semakin cepat objek bergerak, maka semakin cepat terdeteksi oleh sensor PIR karena infrared yang ditimbulkan dengan lebih cepat oleh objek semakin mudah dideteksi oleh PIR, namun semakin sedikit juga waktu yang dibutuhkan karena sudah diluar jangkauan sensor PIR.
Grafik Respon :
Dari grafik, didapatkan bahwa suhu juga mempengaruhi seberapa jauh PIR dapat mendeteksi adanya infrared dimana semakin tinggi suhu disekitar maka semakin pendek jarak yang bisa diukur oleh PIR.
Dioda
Diode merupakan piranti elektronika yang terbentuk dari suatu penyambung material semikuonduktor tipe-p dan tipe-n. bagian –p (the pside) disebut anoda dan bagian –n disebut katoda.
Disekitar sambungan p-n terdapat daerah deplesi yang menyebabkan electron bebas tidak dapat mengalir bila diode belum dapat tegangan panjar maju (forward biased) yang besarnya melebihi suatu nilai tertentu yang disebut nilai tertentu yang disebut tegangan ambang, tegangan penghalang, atau tegangan diode (VD). Tegangan ini besarnya (secara aproksimasi kedua) adalah sekitar 0,7V (untuk silicon, Si) dan 0,3V (untuk Germanium,Ge). Pada saat dipanjar maju, resistansi diode menjadi kecil (disebut resistansi panjar maju,RF) dan ketika dipanjar mundur (reserve biased) resistansinya menjadi besar (disebut resistansi panjar mundur, RR).
Beberapa tipe diode sengaja dirancang untuk bekerja dalam modus panjar maju (contoh : diode penyearah, LED) sementara beberapa tipe lainnya bekerja dalam modus panjar mundur (contoh : diode zener, fotodioda).
Berikut adalah metode yang digunakan untuk mempelajari rangkaian-rangkaian diode yaitu :
a. Clipper
Rangkaian clipper (pemotong) atau disebut juga rangkain limiter (pembatas) adalah rangkaian diode yang digunakan untuk memotong atau membatasi sebagian bentuk gelombang masukan dan mentransmisikannya pada level diatas atau dibawah level acuan. Level acuan ini bergantung pada nilai tegangan panjar (biased) yang diberikan.
b. Clamper
Rangkaian Clamper adalah rangkaian diode yang berfungsi “menjepit” atau menggeser sinyal pada suatu level tegangan dc tertentu. Rangkaian ini terdiri dari sebuah diode,kapasitor dan elemen resistif. Besar nilai R dan C haruslah dipilih sedemikian sehingga konstanta waktu RC cukup besar untuk menjamin bahwa tegangan pada kapasitor tidak turun secara signifikan selama diode tidak menghantarkan. Ada beberapa tipe clamper positif, clamper negative, dan clamper berpanjar.
c. Pelipat ganda tegangan
Pelipat ganda tegangan (voltage multiplier) adalah rangkaian dengan dua atau lebih diode yang menghasilkan suatu tegangan DC yang besarnya sama dengan tegangan kelipatan tegangan masukan puncak. Catu daya ini digunakan untuk piranti tegangan tinggi DC namun berarus rendah seperti CRT pada TV,Osiloskop dan Komputer.TransistorTransistor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari tiga lapisan semikonduktor, diantaranya contoh NPN dan PNP. Transistor mempunyai tiga kaki yang disebut dengan Emitor (E), Basis/Base (B) dan Kolektor/collector (C).Fungsi Transistor antara lain :1. Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)2. Sebagai penyearah3. Sebagai mixer4. Sebagai osilator5. Sebagai switchTransistor yang umum beredar ada beberapa macam diantaranya adalah :1. Uni Junktion Transistor (UJT)2. Field Effect Transistor (FET)3. MOSFET4. Bipolar Junction Transistor (BJT)
4. Percobaan [Kembali]
1) Buka aplikasi proteus
2) Pilih komponen yang dibutuhkan, pada rangkaian ini dibutukan komponen led, Buzzer, sensor PIR, sensor Magnetic Reed Switch, Relay, transistor NPN, resistor
3) Rangkai setiap komponen menjadi rangkaian yang diinginkan
4) Ubah spesifikasi komponen sesuai kebutuhan
5) Jalankan simulasi rangkaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar